Medan, MEDIA SURYA – Mengawali safari subuh perdana di tahun 2024, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersafari subuh di Mesjid Muslimin jalan AR Hakim, Gang Buntu, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Rabu (31/1/2024). Pada safari subuh yang diisi dengan salat berjamaah dan tausyiah agama ini Bobby Nasution memberikan bantuan senilai Rp 50 Juta untuk mesjid.
Selain bantuan untuk mesjid, Bobby Nasution juga memberikan sejumlah bantuan lainnya diantaranya bantuan sosial senilai Rp 10 juta, penyerahan Akte pendirian Koperasi, bantuan gerobak usaha, bantuan bibit cabe dan bantuan peralatan olahraga serta rak buku.
Dalam sambutannya Bobby Nasution yang hadir didampingi segenap pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan diantaranya Asisten Pemerintah dan Sosial Muhammad Sofyan, Kadisdukcapil Baginda P Siregar, Kadis Kominfo Arrahman Pane, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti serta Kadis PKPCKTR Alexander dan Camat Medan Area, Muhammad Ilfan mengatakan kunjungan safari subuh ini selain untuk bersilaturahmi juga untuk menyampaikan program Pemko Medan yakni Mesjid Mandiri.
“Selain mengembalikan fungsi mesjid seperti zaman Rasulullah yang menjadikan mesjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi sebagai tempat peradaban, program mesjid mandiri ini juga dapat memakmurkan jemaah atau umat khususnya yang ada di sekitar mesjid”, kata Bobby Nasution.
Dijelaskan Bobby Nasution, untuk melihat bagaimana sebuah mesjid itu makmur seperti ayam dan telur, artinya mana yang lebih dahulu dimakmurkan apakah mesjid atau apakah jemaahnya. Karena mesjid itu makmur jika jemaah yang datang begitu masukin uang ke kotak infaq, nilai infaqnya sudah besar.
“Kunci untuk memakmurkan mesjid adalah memakmurkan jemaah atau umat. Oleh karena itu fungsi kedua dari program mesjid mandiri adalah bagaimana mesjid juga dapat meningkatkan perekonomian jemaah atau warga di sekitar mesjid. Atas dasar itu kami berikan Akte Pendirian Koperasi yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha bagi jemaah mesjid”, jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution menambahkan kalau setiap mesjid bisa memastikan jemaahnya minimal 10 rumah keliling dari mesjid bisa dibantu perekonomiannya, maka jika jumlah mesjid di Medan sekitar 1.115 mesjid, berarti ada sekian 40 ribu warga kota medan yang bisa terbantu perekonomian dengan hadirnya mesjid yang menjalankan program mesjid mandiri.
“Kalau program mesjid mandiri ini bisa kita masifkan, maka jemaah atau umat yang ada di kota Medan dapat lebih makmur. Semoga program ini dapat terus berjalan yang nantinya dapat bermanfaat tidak hanya untuk mesjid tetapi juga bagi jemaah”, ujar Bobby Nasution.
Terkait dengan permintaan BKM Mesjid Muslimin yang ingin menuntaskan pembangunan mesjid dalam kurun waktu dua bulan, Bobby Nasution mendukung penuh dan siap membantunya. Namun sejalan dengan proses penyelesaian, Bobby Nasution meminta BKM Mesjid Muslimin dapat menjalankan satu diantara program mesjid mandiri yaitu dari sisi ekonomi atau sosial.
“InshaAllah saya sanggupi penyelesaian pembangunan mesjid, tapi ada satu PR yang harus dilakukan BKM Mesjid yakni menjalankan cita-cita program mesjid mandiri dari sisi ekonomi atau sosial minimal membantu dua jemaah dari mesjid ini harus terbantu ekonominya. Tentunya ini menjadi motivasi kita untuk memakmurkan jemaah yang nantinya jika sudah terbantu jemaah tersebut juga akan memakmurkan masjid “, pungkas Bobby Nasution.
Selanjutnya Bobby Nasution juga meminta kepada seluruh masyarakat kota Medan untuk menjaga kebersamaan dan persaudaraan kita jelang Pemilu yang dalam beberapa hari lagi akan berlangsung.
Sebelumnya Ketua BKM Mesjid Muslimin, Zainul Arifin mengungkapkan seluruh jemaah sangat senang dengan hadirnya bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam rangka safari subuh. Sebab BKM sudah lama menantikan kehadiran Wali Kota Medan ke Mesjid Muslimin. Semoga bantuan yang diberikan oleh Pemko Medan bermanfaat untuk kemakmuran mesjid.
“Saat ini mesjid sedang melakukan pembangunan, untuk bangunan fisik sendiri sudah hampir selesai namun untuk menara masih dalam tahap pembangunan. Pembangunan ini kami lakukan karena kondisi mesjid yang sudah kurang layak digunakan untuk beribadah. Dengan dana awal yang tidak besar kami memberanikan diri untuk merenovasi, Alhamdulillah kini sudah hampir selesai”, katanya
Dijelaskan Zainul, dalam pembangunan mesjid kami juga terkendala dengan dana karena dapat dilihat bersama lingkungan mesjid merupakan warga menengah kebawah. Mudah-mudahan dengan hadirnya bapak Wali Kota Medan dapat membantu atau berupaya untuk menyelesaikan pembangunan mesjid.
“Mudah-mudahan dalam waktu dua bulan ini jika pak Wali Kota membantunya pembangunan mesjid akan dapat selesai. Kami mohon kepada pak wali kota dapat melanjutkan pembangunan”, ujarnya seraya mengungkapkan mesjid Muslimin telah menjalankan satu diantara program mesjid mandiri yakni magrib mengaji.(Nurlince Hutabarat)