Jakarta, MEDIA SURYA News – Tak disangka Raffi Ahmad didatangi petugas BNN di hari ulang tahunnya. 13 Januari, 10 tahun lalu, Raffi Ahmad ditangkap BNN.

Kedatangan Sulistyo Pudjo Hartono, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI, jadi hadiah yang tak terduga untuk Raffi Ahmad di hari ulang tahunnya.

 

“Ini BNN bagian bersejarah dalam hidup saya. 13 Januari saya ingat. Ini kan namanya perjalanan hidup, setiap orang kalau mau berubah bisa. Jangan berkecil hati,” ucap Raffi Ahmad dalam FYP Trans 7, Jumat (17/2/2023).

 

Raffi Ahmad langsung diingatkan dengan siapa saja yang turut memeriksanya 10 tahun lalu. Tertawa campur salah tingkah, Raffi Ahmad menceritakan detik-detik diamankan BNN.

 

“Jadi dulu itu kalau di rumah aku masih muda, bujangan, rumah tinggal sendiri, kadang teman-teman bawa teman, pas di rumah Lebak Bulus. Lagi ada musik kencang, ada orang masuk, gue asyik aja ‘Bro ayo Bro’, joget sama saya itu anak buahnya, saya digini-giniin (ditepuk-tepuk pundaknya oleh petugas BNN yang datang),” cerita Raffi Ahmad didepan Nagita Slavina.

 

“Akhirnya dia keluarin screensaver tulisannya BNN. Hah…. Paniklah langsung dibawa, dari pihak BNN saat itu nggak ada kekerasan sama sekali. Iyalah gelisah, biasa kita MC ini kita ditanya-tanya,” sambung Raffi Ahmad.

 

Raffi Ahmad menjalani rehabilitasi di Lido, Jawa Barat. Bahkan saat menjalani rehabilitasi, Raffi Ahmad sempat melarang teman dan keluarganya menjenguk kalau tidak bawa makanan banyak.

 

“Waktu itu kan di BNN Cawang, terus Lido, setiap hari ada jam besuk yang besuk aku banyak banget bawa makanan. Karena mereka bawa makanan aku nggak enak (sama pasien rehab lainnya). Aku bilang nggak usah dateng ke sini, kalau mau jenguk bawa makanan yang banyak,” seloroh Raffi Ahmad.

 

Kesalahannya 10 tahun lalu diakui Raffi Ahmad karena ketidaktahuan. Kini, Raffi Ahmad sukses dan bisa dikatakan sudah berada di puncak popularitas dengan segala pencapaiannya.

 

“Kalau waktu itu aku ketidaktahuan namanya juga dikasih berupa permen, apa. Bilangnya ini penguat stamina, semangat kerja, ternyata ada kandungan yang dilarang,” ungkap Raffi Ahmad.

 

“Kalau orang habis kena narkoba makanya direhab sama BNN kalau pemakai langsung direhab BNN tahu. Kalau orang yang make adalah korban mereka diselamatkan, bandarnya baru ditahan, kalau melawan ditembak,” ucapnya. (dt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *