MEDAN, MEDIA SURYA – Acara upah-upah atau syukuran menyambut kehadiran Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di kediaman Buya Syekh Ali Akbar Marbun menjadi pengingat bahwa nama Hassanudin pernah menjadi bagian penting dari perkembangan provinsi ini beberapa tahun lalu, sebagai Pangdam I/BB.
Syukuran sederhana itu berlangsung di kawasan Pondok Pesantren Al-Kautsar AL-Akbar, Jalan Pelajar Timur, Kota Medan, Jumat (13/10) sore hingga malam. Di awali dengan silaturahmi bersama sejumlah tokoh agama dan masyarakat, serta para pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Hadir pada kesempatan itu, Rektor UINSU Nurhayati, Sultan Deli Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah, Ustaz Zulfikar Hajar, Ustaz Amhar Nasution. Turut mendampingi Pj Gubernur, Inspektur Daerah Sumut Lasro Marbun, Asisten Pemerintahan dan Kesra Basarin Tanjung dan pejabat lainnya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Sumut Hassanudin menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan yang luar biasa dari tokoh Agama, sebab berlangsung sederhana dan dengan suasana kekeluargaan. Ia juga menceritakan sejarah singkat perjalanan hidup dari usia belia, hingga bisa meraih pangkat Mayor Jenderal (Mayjen), dimana Hassanudin kecil yang lahir di Kota Prabumulih yang dulu masih menjadi bagian dari Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan, menjalani kehidupan yang sederhana pula.
“Usia saya tiga tahun, ayah saya meninggal dunia. Dan saya ikut berjualan bersama uak saya di Palembang. Sampai saya ikut testing masuk ABRI (TNI) dan lulus. Dan di sini, saya sudah tiga kali bertugas, pertama sebagai Asrendam (I/BB), Kasdam (I/BB) dan Pangdam I/BB. Jadi ini kedatangan saya yang kedua ke kediaman Buya,” sebut Pj Gubernur.
Kepada para Ulama, Pj Gubernur menyebutkan bahwa Pemprov Sumut memerlukan peran tokoh agama dalam mendukung pembangunan di Sumut. Meskipun berada pada posisi yang berbeda, namun dengan sinergitas serta kebersamaan, maka suasana harmoni akan dapat terpelihara. Sebab semua komponen yang ada, memberikan perhatian bagi tujuan kesejahteraan masyarakat.
“Termasuk catatan kita, bahwa selain Sumatera Utara sebagai provinsi terbesar keempat jumlah penduduknya, provinsi ini juga menjadi yang nomor satu peredaran narkoba. Oleh karena itu, saya berharap sekali semua pihak, khususnya para ulama memberikan perhatian untuk itu,” ungkap Hassanudin.
Sementara itu, Buya Syekh Ali Akbar Marbun menyampaikan ucapan selamat datang kembali kepada H Hassanudin di Sumut, sebagai Pj Gubernur. Meskipun masa kepemimpinan ini hanya setahun lebih, namun dengan pengalaman teritorial yang dimiliki seorang pensiunan TNI ini, dinilai akan mampu membawa provisni ini menjadi lebih baik lagi ke depan.
“Tentu antara ulama dan umara merupakan bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Karena itu keduanya harus saling bersinergi, saling mendukung,” ungkap Buya.
Karenanya, ia berharap kepemimpinan Hassanudin mampu membawa Sumut sebagai provinsi yang harmoni dan dinamika berjalan dalam iklim yang kondusif. Mengingat Sumut adalah miniatur Indonesia, yang dihuni oleh masyarakat yang multi etnik, baik lokal, nasional hingga etnis internasional.
Usai berbincang akrab, Pj Gubernur pun menerima acara syukuran dengan diulosi oleh Buya Syekh Ali Akbar Marbun, diupah-upah dan disulangi makan ikan mas Arsik khas Batak, serta ditutup dengan makan bersama, salat Maghrib berjemaah dan bincang-bincang kekeluargaan di kediaman Buya.