Foto Istimewa : Paul Baja M Siahaan dan istri Paulina Br Simbolon bertemu puluhan tokoh masyarakat dan pengurus STM di Desa Tanjung Gusta dan Desa Tanjung Selamat, Senin, 6 Maret 2023.

 

DELI SERDANG MEDIA SURYA News – Aktifitas Rumah Aspirasi Paul Baja M Siahaan untuk turun ke masyarakat masih terus berlanjut. Kali ini, sosok pengusaha muda asal Sumatera Utara ini turun ke Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin, 6 Maret 2023.

 

Di lokasi ini, Paul Baja M Siahaan dan istri Paulina Br Simbolon bertemu dengan puluhan tokoh masyarakat dan pengurus serikat tolong menolong (STM) yang ada di Desa Tanjung Gusta dan Desa Tanjung Selamat.

 

 

“Kami datang memperkenalkan Rumah Aspirasi Paul Baja M Siahaan. Rumah yang kami bangun untuk menjadi rumah kita bersama, tempat bapak dan ibu untuk menyampaikan aspirasi untuk bisa kita perjuangkan bersama-sama,” kata Paul Baja M Siahaan didampingi politisi senior PDIP Ramses Simbolon.

 

Paul Baja M Siahaan pada kesempatan itu menjelaskan mengapa dirinya mendirikan Rumah Aspirasi. Rumah itu menurutnya menjadi bagian dari aksinya untuk menjalankan instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan yang meminta seluruh kader mereka turun ke masyarakat menyampaikan kondisi Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi kritis karena banyaknya upaya merongrong ideologi Pancasila.

 

“Kami mengajak kita semua untuk bersama-sama melawan upaya-upaya untuk mengganti ideologi negara. Ideologi yang sudah terbukti menjadi hal yang ampuh dalam menyatukan Indonesia yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

 

Paul menambahkan, saat ini dirinya merasa terpanggil untuk mengambil peran dalam mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan anak bangsa untuk menjaga Pancasila dan menolak politisasi suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Selama 30 tahun membangun usaha, dirinya selalu mengajak masyarakat yang dirangkulnya menjadi karyawan untuk tetap jernih dalam memandang perbedaan yang ada.

 

 

“Selama 30 tahun saya menerapkan itu di internal perusahaan saya, ada 2 ribu karyawan saya yang selalu saya ingatkan bahwa keragaman yang ada adalah anugerah Tuhan dan harus kita jadikan sebagai hal yang memperindah kehidupan bermasyarakat. Saya tidak pernah membeda-bedakan mereka, semuanya saya ajak bekerja dan saya beri nafkah,” ungkapnya.

 

Berbagai peristiwa politik belakangan ini menurut Paul Baja M Siahaan membuatnya merasa harus melakukan hal yang sama kepada masyarakat luas. Sebab, dinamika politik yang berkembang masih menyisakan potensi perpecahan masyarakat. Padahal, menurutnya politik itu seyogiyanya menjadi jembatan untuk mencari solusi bagi seluruh permasalahan masyarakat.

 

“Saya kira sudah saatnya merangkul masyarakat yang lebih luas untuk bersama-sama menjaga bangsa ini. Dan caranya tentu saya harus keluar dari zona yang lebih kecil di perusahaan saya, untuk kemudian bergabung dengan masyarakat yang lebih luas. Keinginan saya hanya satu, mari kita bersama-sama memperjuangkan Pancasila dan NKRI,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Ramses Simbolon mengatakan berpartai memang salah satu tujuannya adalah untuk meraih kekuasaan yang harus digunakan untuk membuat aturan dalam rangka menyejahterakan masyarakat.

 

“Berpartai tentu bukan untuk mencari kekayaan, tapi ini soal memberikan hati untuk mengabdi kepada masyarakat,” ungkapnya.

 

Ajakan Paul untuk menjaga Pancasila dan NKRI ini disahuti oleh para tokoh masyarakat. Mereka mengapresiasi semangat dari Paul Baja M Siahaan yang meski sudah dalam kondisi mapan, justru bersedia memberikan waktunya untuk membangun rumah aspirasi.

 

“Kami sangat senang dengan semangat pak Paul Baja M Siahaan. Meski masih muda namun memiliki cara pandang yang sangat jauh kedepan berkaitan dengan keutuhan negara kita ini. Kami tentu sangat mendukung niat itu, dan kami berharap tidak hanya disini tapi di tempat-tempat yang lain bapak juga harus menyampaikan ini” kata Juniver Siagian salah seorang pimpinan STM. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *