Medan, MEDIA SURYA News – Polda Sumatera Utara meminta seluruh jajaran Polres untuk menindak segala bentuk aksi premanisme yang telah meresahkan masyarakat, khususnya dalam menghalang-halangi jurnalis saat meliputi.

 

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi melalui Kasubbid Penmas AKBP Herwansyah mengatakan, Polda Sumut akan menindak tegas aksi premanisme di Provinsi Sumatera Utara. “Kita akan tindaklanjuti untuk menindak tegas aksi premanisme di wilayah Sumut,” kata dia menanggapi aksi oknum premanisme yang menganiaya dan menghalang-halangi jurnalisme saat meliput pra rekontruksi kasus penganiayaan yang melibatkan anggota DPRD Kota Medan di Jalan Abdulah Lubis Medan, belum lama ini.

 

Lanjut dia, Polda Sumut juga telah memerintahkan seluruh jajaran Polres untuk menggalakkan operasi premanisme. “Kita lakukan razia dan Polres jajaran diperintahkan untuk cek semua aksi premanisme yang ada di wilayah hukumnya masing-masing,” kata dia.

 

Polda Sumut sendiri tidak main-main dengan aksi premanisme yang telah meresahkan masyarakat khususnya bagi rekan-rekan wartawan yang sedang meliput. “Apalagi kaitan dengan rekan-rekan media yang menghalangi giat jurnalis saat meliput,” katanya.

 

Ia pun mengingatkan secara tegas kepada para oknum-oknum premanisme jangan coba-coba mengganggu Kamtibmas di Sumatera Utara. “Apapun itu bentuk premanisme akan kita tindak tegas,” katanya.

 

Diketahui, pra rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPRD Medan di salah satu tempat hiburan malam yang berada di Jalan Abdullah Lubis, Senin (27/2/23), diwarnai kericuhan. Seorang pria mengaku sebagai ketua OKP salah satu ormas dan rekan-rekannya menghalangi jurnalis saat meliput. Bahkan oknum preman itu menganiar wartawan. Kuat dugaan mereka adalah orang suruhan dari anggota dewan yang kini berstatus terlapor.

 

Selang beberapa waktu, sejumlah pria berlagak preman langsung mendatangi sejumlah wartawan dan langsung melakukan pengancaman. “Eh jangan kau rekam-rekam itu, ku tikam kau nanti. Ini kau tandai aku Rakesh,” ucap pria berbaju ungu tersebut.

 

Tak hanya situ, kumpulan preman tersebut juga menendang seorang wartawan yang meliput pra-rekonstruksi. Usai ricuh, pra-rekonstruksi yang dilakukan Kepolisian langsung dihentikan.

 

Beberapa wartawan yang mendapatkan penganiayaan dan intimidasi dari oknum premanisme itupun membuat pengaduan di Polrestabes Medan. (msi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *