MEDAN, MEDIA SURYA – Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Utara (Sumbagut) Bambang Mukti Riyadi, mengatakan bahwa sektor perbankan, pasar modal, sektor industri keuangan non-bank serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada saat ini.
Hal ini disampaikan dia, walaupun masih ada ketidakpastian secara global, OJK Sumut telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,19 persen untuk triwulan II 2023, didorong oleh permintaan domestik dan konsumsi pemerintah sebagai proyek infrastruktur daerah dan proyek nasional.
Dimana OJK berkomitmen dalam mendukung pemulihan ekonomi juga para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian Sumut. Kredit yang disalurkan ke UMKM terus meningkat, mencapai Rp76,24 triliun, melewati target pemerintah sebesar 30 persen.
Kemudian bahwa pertumbuhan sektor perbankan menunjukkan stabilitas dengan modal dan likuiditas yang kuat. Penyaluran kredit yang tadinya mengalami kontraksi saat ini mulai menunjukkan perbaikan, khususnya pada sektor kelapa sawit. Kualitas kredit tetap terjaga pada tingkat yang aman, dan dana pihak ketiga (dpk) tumbuh terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan.
Dalam hal tersebut OJK Sumbagut mendukung perkembangan pasar modal, dimana jumlah investor yang terus bertambah, terutama dalam instrumen reksadana. Sejalan dengan itu perdagangan saham juga mengalami peningkatan. Pasar modal menjadi sumber pendanaan penting bagi perusahaan di Sumut.
Sedangkan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), asuransi jiwa mulai menunjukkan pertumbuhan positif, sementara risiko perusahaan pembiayaan tetap terkendali. Industri pergadaian juga semakin berkembang di wilayah Sumut yang memberikan peluang bisnis maupun pemberdayaan masyarakat.
OJK Regional 5 Sumbagut terus memantau serta berupaya memastikan stabilitas sistem keuangan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan meningkatnya investasi di wilayah ini, berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, tutupnya.