Medan, MEDIA SURYA – Sungguh miris nasib guru-guru honor karena sudah dua bulan belakangan tak menerima dana insentif bantuan guru dari Pemko Medan.
Selain guru honor, kondisi serupa juga terjadi terhadap Guru Maghrib mengaji di Kota Medan yang belum menerima honor sejak Februari.
Kondisi ini pun membuat mereka resah dan berharap para anggota dewan bisa memediasi permasalahan tersebut.
“Kami berharap sekali insentif ini, apalagi sudah mau dekat lebaran. Kebutuhan kami pun banyak, harga sembako sudah mulai naik,” curhat para guru honor.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Medan, Dhiyaul Hayati meminta Pemko Medan memberi penjelasan konkrit mengapa dana insentif guru honorer belum cair.
“Penghargaan terhadap guru masih rendah di Kota Medan, padahal tugas mereka mulia untuk mencerdaskan anak bangsa. Seharusnya mereka menerima gaji yang layak. Mirisnya, insentif yang hanya berapa ratus ribu perak sudah 2 bulan ini belum dibayar,” kesal politisi PKS ini, Kamis (21/3/2024).
Dhiyaul dengan tegas menyebut, harusnya para guru menjadi prioritas dalam realisasi anggaran. Sebab, bagaimana mereka bisa mengajar dan mendidik anak sekolah dengan baik, jika ekonomi mereka pun sulit.
“Jika guru sejahtera, tentunya pendidikan anak-anak sekolah akan menjadi lebih baik. Kami (Fraksi PKS) meminta agar insentif guru maghrib mengaji dan guru honor segera dicairkan,” pintanya.
Dalam kondisi ini, Dhiyaul pun memaklumi keresahan yang dialami para guru honor dan guru maghrib mengaji.
”Kami paham dengan keresahan kalian semua, makanya akan terus kami desak Pemko Medan untuk segera mencairkan dana tersebut,” imbuhnya. (Nurlince Hutabarat)