Medan, MEDIA SURYA – Jalan Sutomo, Medan, tepatnya didepan kampus Universitas HKBP Nommensen, Jumat Sore (31/3/23) mendadak heboh.

Dari pantauan kru media dilapangan, kejadian yang membuat kemacetan itu ternyata disebabkan adanya tawuran antar Mahasiswa Nomensen.

Namun tawuran itu tak hanya terjadi antar Mahasiswa saja, tapi oknum Aparat Negara pun juga terlibat ribut dan cekcok dengan beberapa Mahasiswa Nomensen.

Salah satu Mahasiswa, yakni RUS kepada kru media ini mengaku terkejut dengan aksi oknum TNI itu. Pasalnya, dirinya yang mengaku tak terkait dengan adanya perkelahian antar Mahasiswa tapi malah jadi korban pemukulan oleh oknum TNI.

“Awalnya ada seorang Mahasiswa dengan mahasiswa lainnya berkelahi. Ketika kami keluar dari pintu gerbang dan ingin menuju ke kantin yang ada di depan gerbang, Baru saja keluar, mereka para aparat negara yaitu Polisi Militer dan Polri eh tiba tiba mereka menangkap kami dan memukuli kami. Padahal kami tidak tahu apa alasan mereka memukuli kami,” beber RUS.

Sementara ketika ditanya siapa saja yang menjadi korban pemukulan itu, RUS menyebut ada dua rekan lainnya.

“JS dan SB juga jadi korban pemukulan oleh oknum TNI dan polri tadi bang,” pungkas RUS

Menanggapi kejadian itu, Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian S.Sos Sianturi kepada kru media ini menjelaskan bahwa kejadian itu diawali karena antar Mahasiswa Nomensen yang ribut hingga ke depan Pomdam dengan membawa kayu.

Namun, terang Rico, saat hendak dilerai, oknum Mahasiswa malah menantang dan menghujat anggota Polisi Militer sembari lari ke warung samping Pomdam.

“Saat ini, sudah dilakukan tindakan pengamanan terhadap Mahasiswa yang ribut serta telah diserahkan ke Polsek & Purek Nomensen,” pungkas Rico.

Sementara, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian ketika melihat kejadian itu mengaku kaget dan menyesali atas sikap dan tindakan Oknum TNI yang sangat tidak memberi contoh.

“Seharusnya, mereka (oknum TNI) tidak melakukan tindakan kekerasan, kan masih ada tindakan lain yang dapat dilakukan,” pungkas seorang ibu mengenakan baju hijau itu.

Diketahui, salah satu Mahasiswa yang juga disebut menjadi korban pemukulan yakni JS, saat ini telah membuat video klarifikasi dan permohonan maafnya kepada TNI Pomdam I/BB.

Dalam video itu, JS mengaku bahwa dirinya benar ada telah menantang salah satu anggota TNI yang sedang bertugas di Pomdam 1/BB.

“Saya minta maaf kepada bapak TNI, Pom yang bertugas disini, tadi saya salah karena ada menantang bapak TNI yang bertugas disini,” ucap JS dalam video berdurasi 35 detik itu.

Saat dikonfirmasi prihal kejadian tersebut kepada Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Tatareda melalui whatsapp, hingga berita ini ditayangkan Valentino belum memberi penjelasan. (Gung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *