MEDAN, MEDIASURYA.ID – Ketua Fraksi PDI Perjuangan dan Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus, S.E., M.A.P. menegaskan, dirinya tetap tegak lurus terhadap setiap keputusan dan perintah yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan.
“Saya tegak lurus terhadap setiap Keputusan dan perintah yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan.
“Saya memastikan, tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi pengkhianat Partai, termasuk soal perintah DPP PDIP untuk turut mendukung dan memenangkan capres-cawapres nomor urut 03 sebagai paslon yang diusung PDIP di Pilpres 2024.
“Saya ‘Banteng’ sejati, dari dulu semua orang tahu kalau Robi Barus itu adalah banteng. Saya selalu tegak lurus terhadap perintah DPP PDIP, Robi Barus itu banteng yang tidak pernah dan tidak akan pernah berkhianat,” ungkap Robi kepada wartawan.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan itu pun menegaskan bahwa apa yang dituduhkan kepada dirinya adalah sebuah fitnah.
Termasuk, soal kesaksian atas nama Maruli saat Sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (2/4/2024) lalu.
Robi juga memastikan bahwa dirinya turut bekerja keras hingga PDIP kembali menjadi juara di Pileg DPRD Medan pada Pemilu 2024. Bahkan, PDIP berhasil menjadi satu-satunya partai yang mendapatkan 2 kursi di Dapil Medan I yang hanya memiliki kuota 7 kursi.
Di Pemilu 2024, Robi pun kembali ditetapkan KPU sebagai salah satu .pemilik kursi di Dapil I tersebut.
“Jadi silakan saja memberikan kesaksian, tetapi saya pastikan semua itu adalah fitnah. Saya juga punya bukti yang kuat bahwa saya selalu tegak lurus terhadap perintah partai dan tidak pernah menjadi pengkhianat partai,” tegasnya.
Dalam hal ini, Robi Barus mengaku sangat menyayangkan sikap Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo Panjaitan yang berkoar-koar terkait masalah ini.
Robi menilai, masalah ini adalah masalah internal partai yang tidak perlu dibicarakan ke pihak manapun, termasuk menjadi konsumsi media.
“Boydo itu rekan saya di pengurus DPC PDIP Medan, saya selalu menganggap dia (Boydo) seperti keluarga. Tapi saya sangat menyayangkan sikapnya yang berkoar-koar terlalu jauh, sementara dia juga tahu bahwa ini adalah masalah internal partai yang tidak perlu menjadi konsumsi publik,” ujar Robi mengomentari statement Boydo.
Robi juga berpendapat bahwa komentar Boydo tersebut sebagai sikap yang dapat memecah belah internal partai.
Sementara, tugas seorang pengurus partai adalah memastikan tubuh internal partai tetap solid dan kompak.
“Saya ini Sekretaris DPC, tapi saya tidak pernah berkoar-koar soal internal partai. Justru saya selalu turun tangan untuk turut membantu apabila ada masalah di internal partai, sebab memang itulah salah satu fungsi pengurus. Tetapi kalau berkomentar tentang keamanan dan kondusifitas warga Kota Medan, saya selalu menjadi yang terdepan, karena itu memang tugas saya sebagai Anggota DPRD Medan, apalagi saya Ketua Komisi I,” tegasnya.
Terkait tuduhan yang ditujukan kepada dirinya saat sidang sengketa Pilpres di MK, Robi Barus mengaku siap meluruskannya dan membuktikan bahwa hal itu sebagai fitnah belaka apabila memang diminta oleh partai.
Sebelumnya, Boydo menyebutkan bahwa masalah ini telah sampai ke tingkat DPD dan DPP PDIP Namun, Robi Barus mengaku bahwa hingga saat ini dirinya belum pernah sekalipun dipanggil oleh DPD dan DPP PDIP terkait masalah tersebut.
“Sampai saat ini saya tidak ada dipanggil oleh DPD dan DPP, InsyaAllah DPD dan DPP tahu betul loyalitas saya sebagai kader PDIP. Kalaupun saya dipanggil, saya siap, saya akan berikan klarifikasi dan saya siap membuktikan bahwa semua tuduhan itu tidak benar,” imbuh Robi mengakhiri.
(Nurlince Hutabarat)