Medan, mediasurya.id

Pendeta Swandi Sinambela, STh, MPSi (Praeses HKBP Distrik 31 Medan Utara), ditahbiskan oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan MST menjadi Praeses HKBP Distrik 10 Medan Aceh. Penahbisan tersebut dilakukan pada kebaktian di Gereja HKBP Sudirman, Medan, Minggu (12/01/2025) pekan lalu. Pendeta Swandi menggantikan Praeses Pdt. Henry Napitupulu, MTh yang kini menjabat sebagai Praeses Distrik 19 Bekasi.

Adapun pengganti Pdt. Swandi Sinambela adalah Pdt. Martin Manullang, MTh, MM (Pendeta Ressort HKBP Poriaha Distrik 9 Sibolga Tapteng Nias). Pdt. Martin Manullang, yang merupakan mantan Ketua PGI Kota Medan dan Ketua PGI Tapteng, dilantik menjadi Praeses pada Minggu (19/01/2025) di HKBP Martubung Medan.

HKBP memiliki dua distrik di Kota Medan, yaitu Distrik 10 Medan Aceh dan Distrik 31 Medan Utara. Kedua distrik ini mencakup puluhan ressort dan ratusan gereja dengan jumlah anggota jemaat mencapai ratusan ribu.

Wakil Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Bagian Utara, Dr. Ir. Sanco Simanullang, ST., MT., IPM., ASEAN Eng., mengaku optimistis terhadap kehadiran dua Praeses baru di Kota Medan. Dalam keterangannya pada Senin (20/01/2025), ia menyampaikan harapan agar kedua Praeses membawa terobosan baru dalam perlindungan jaminan sosial bagi pelayan dan jemaat.

“Saya kira kehadiran Bapak Pendeta Swandi di Distrik 10 Medan Aceh dan Pendeta Martin di Distrik 31 Medan Utara akan lebih gencar dalam usaha memberikan perlindungan jaminan sosial. Karena amang berdua ini sudah lama mengenal program jamsostek,” ujar Sanco.

Program jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan implementasi Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Para pendeta, Bibelvrouw, dan Diakones telah lebih dahulu menjadi peserta secara sentralistik di Pearaja Tarutung.

“Telah terdaftar sejak kepemimpinan Ephorus Emeritus Pdt. Robin Butar-Butar. Kita berharap, di bawah Ompui Pdt. Victor Tinambunan, para sintua bahkan guru sekolah minggu dan jemaat juga akan menjadi peserta BPJamsostek dengan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” tambah Sanco.

Sanco juga menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Ibunda Ephorus HKBP Nursia Boru Sihotang (Ompu Bontor Boru), yang tutup usia 88 tahun di Rumah Sakit HKBP Balige akhir pekan lalu, serta atas wafatnya para pendeta, termasuk Pendeta Freddy Harahap dan Pendeta Jona Togatorop.

“Untuk klaim kematian para pendeta, saya kira dapat segera diajukan mengingat para hamba Tuhan sudah menjadi peserta sentralistik di Pearaja. Sekali lagi kita turut berduka,” ungkap Sanco, yang juga baru dilantik menjadi Badan Audit HKBP Distrik 10 Medan Aceh.

Optimalkan Program Diakonia

Terpisah, Pdt. Swandi Sinambela dan Pdt. Martin Manullang menyatakan bahwa kehadiran BPJS Ketenagakerjaan akan membantu program diakonia HKBP.

“Manfaat program jamsostek sangat besar, dan warga jemaat sudah banyak yang merasakan serta terbantu. Kiranya ke depan perlu dikelola lebih rapi,” ujar Pdt. Martin.

Pendeta Swandi menambahkan bahwa diakonia HKBP merupakan bentuk pelayanan Kristus untuk membangun jemaat, termasuk melayani kesehatan warga jemaat dan masyarakat sekitar yang memerlukannya.

“Memberi kesejahteraan merupakan bagian dari diakonia. Maka, kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu upaya mewujudkan kesejahteraan. Kami akan terus mengembangkannya ke depan,” tutup kedua Praeses. (Agung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *