Jalan Beton Akses JIS Jakarta Utara Sudah ”Retak dan Pecah“
Jakarta, MEDIA SURYA – Pekerjaan Jalan beton / rigid Jalan Akses JIS Tahun Anggaran 2023 oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta yang bersumber dari APBD disoal warga.
Pasalnya, Lokasi Pekerjaan di jalan Danau Sunter Barat Rw 06 Sunter Agung Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara yang menggunakan uang rakyat melalui keringat rakyat yang dibayar lewat pajak itu sudah retak dan pecah.
Salah seorang warga mengaku merasa aneh terkait pekerjaaan itu, soalnya, ada banner tertulis,“Masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada Dinas Bina Marga”. Lantas kemanakah Masyarakat menyampaikan informasi sementara nomor pengaduan juga tidak tertera pada papan proyek.
“Katanya transparansi anggaran dan partisipasi keterlibatan masyarakat?” ujar Rahmat.
Lebih lanjut dikatakannya, “informasi tersebut menyesatkan masyarakat ditambah lagi disejumlah titik pekerjaan sudah retak dan pecah,” ujarnya saat ditemukan dilokasi pekerjaan Jalan Danau Sunter Barat, Rw 06 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara dan terkesan ada yang ditutup-tutupin.
“Kalau benar dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan mengacu pada bill of quantity, lantas kenapa terjadi retak dan pecah ?, aneh bin ajaib,” pungkasnya Rabu. (2/8/2023).
Sementara warga lainnya yang mengaku bernama Iwan mengatakan bahwa dengan ditemukan hasil pekerjaan betonisasi yang sudah retak dan pecah, maka tidak tertutup kemungkinan ada unsur pengurangan volume atau ada unsur material tidak sesuai dengan ketentuan.
“kalau benar pekerjaan tersebut dilakukan sesuai dengan bill of quantity atau ketentuan, mungkinkah pekerjaan tersebut mengalami retak dan pecah. Dan itu memang fakta tidak bisa ditutupi, lantas siapakah yang akan bertanggungjawab ?” sambung iwan.
Saat ini yang jadi pertayaanya, apakah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melalui Pejabat Pembuat Komitmen berkenan menerima barang sudah rusak ?
“Kalau itu yang terjadi, patut diduga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dengan Pelaksana diduga setali tiga uang,” imbuhnya heran.
Selain itu, warga lainnya bernama Soleh juga menduga fungsi pengawasan dilapangan tidak melakukan sesuai dengan tupoksinya dan sangat meyayangkan kinerja Dinas Bina Marga.
“Kemanakah Konsultan pengawas berada disaat pekerjaan berlangsung, dan bagaimana pertanggung jawaban Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta terkait ditemukannya sejumlah pekerjaan ternyata sudah “retak dan pecah?” kalau benar dilakukan pengawasan, kecil kemungkinan terjadi retak dan pecah.
“Belum serah terima kok sudah pada retak dan pecah, “pada hal belum satupun kendaraan baik roda dua atau empat yang melintas diatasnya,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen LSM Garda Pemuda Peduli Pembangunan Dan Ekonomi Rakyat (P3ER), mengaku geram atas kinerja rekanan yang dia nilai tidak profesional melainkan hanya kejar untung,demi kepentingan pribadi,” sambungnya.
“Dirinya menegaskan dalam waktu dekat ini akan menyurati Inspektorat (APIP) dan juga Aparat Penegak Hukum (APH), guna untuk dilakukan evaluasi kembali dan dilakukan pemeriksaan terhadap penggunaan uang rakyat yang bersumber dari APBD,” jelasnya.
“Bila perlu tidak usah dibayar ! melihat hasil pekerjaan yang menggunakan uang rakyat, belum serah terima ternyata sudah pecah. Motto pajak,‘Orang Bijak Taat Pajak, Awasi Penggunaannya,” ujarnya geram.
Diwaktu terpisah, Muctar selaku pegiat sosial media, mengomentari pekerjaan struktur konstruksi betonisasi pekerjaan jalan diduga gagal kontruksi dan,“tidak profesioanl,” tegas Muctar saat dihubungi. Selasa (2/8/2023).
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta selaku Pengguna Anggaran belum berhasil dihubungi, termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga belum terkonfirmasi.
Hal yang sama juga dengan Pelaksana kegiatan PT NS, juga belum berhasil dikonfirmasi terkait sejumlah titik pekerjaan betonisasi/rigid sudah “retak dan pecah” sementara kontrak pekerjaan sudah berakhir, yang terjadi dilapangan justru kegiatan masih berlangsung seperti biasa.( Nardo).