Medan, MEDIA SURYA News – Paul Baja M Siahaan, Tokoh Muda, Pembisnis dan juga Kader PDIP jadi pembicara pada rangkaian agenda Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Utara, di Katolik Center, Jalan Mataram, Medan, Sabtu (25/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Paul bercerita mengangkat tema tentang ‘Enterpreneur Muda Dalam Peradaban Digital dan Kontribusinya bagi Bangsa’. Dan menurutnya, Enterpreneur itu adalah orang biasa yang bekerja Luar Biasa. Dalam mencapai impiannya, seorang Entrepreneur akan mengalami kegagalan dan kegagalan itu harus menjadi cambuk dalam membentuk karakter seseorang dalam berusaha. Karena itu, kegagalan jangan dianggap sebagai sebuah persoalan yang harus terus-menerus disesali, melainkan harus menjadi motivasi untuk mencari alternatif untuk berhasil.

 

“The real enterpreneur adalah orang biasa yang bekerja luar biasa,” kata Paul Baja pada seminar yang dimoderatori Ramses Simbolon tersebut.

Selain orang biasa yang bekerja luar biasa, Entrepreneur juga berbicara mengenai keberanian untuk mengambil resiko dalam dunia usaha. Karena itu, dunia enterpreneur bukanlah dunia yang jauh dari potensi kegagalan.

“Namun itu tadi, orang-orang yang bergelut di dunia enterpreneur adalah sosok-sosok yang harus mampu belajar dari kegagalan untuk mencapai hasil yang lebih baik,” ujarnya memberi motivasi.

Dihadapan pemuda Katolik, Paul mengingatkan bagian penting lainnya dari dunia enterpreneurship adalah bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain. Artinya, tidak boleh menganggap apa yang menjadi hak orang lain sebagai hak kita.

“Perlakukanlah hak orang lain sebagai hak mereka. Jangan pernah menganggap hak orang lain sebagai sebagai hak kita, others money is other money, jangan menganggap uang orang adalah milik kita,” ungkapnya.

Artinya kata Paul, banyak tantangan dalam dunia enterpreneur yang hanya dapat dipelajari berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri oleh para pelaku. Meskipun banyak tokoh-tokoh yang dapat menjadi mentoring dalam dunia enterpreneurship dan banyak buku mengajarkan teorinya, namun hal yang paling penting yakni ketangguhan dalam diri seseorang untuk bangkit dari kegagalan.

 

“Pengalaman yang terjadi hari ini harus tetap menjadi pengalaman. Kesalahan yang dilakukan sebagai manusia harus menjadi ajang koreksi untuk kedepan. Intinya jangan pernah takut gagal, namun tetap belajar untuk memperbaiki kesalahan,” sebutnya.

 

Selanjutnya kata Paul, hati yang bersih adalah kunci lain dari sukses dalam dunia enterpreneurship.

 

Artinya, setiap individu harus memiliki hati yang baik untuk menyelesaikan masalah baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain maupun masyarakat, bangsa dan negara.

 

“Maka dari itu milikilah hati yang bersih, berikan sumbangsih kinerja untuk menyelesaikan masalah yang juga dimiliki orang lain. Itu penting agar kita menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. [Gung]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *