Medan, MEDIA SURYA – Gemuruh tepuk tangan disertai senyum penuh kebahagiaan sontak diperlihatkan ribuan guru sebagai wujud ekspresi rasa suka cita mereka setelah mendengar Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menambah honor seluruh guru honorer baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Medan yang sebelumnya Rp 250.000/bulan menjadi Rp.400.000/bulan.
Kabar gembira ini disampaikan Bobby Nasution saat memimpin Upacara Hari Guru Nasional Tingkat Kota Medan Tahun 2023 di Stadion Teladan Medan, Sabtu (25/11). Hal itu dilakukan sebagai wujud perhatian dan kepedulian suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu terhadap kesejahteraan para guru honor yang ada di Kota Medan.
“Penambahan honor ini akan dilakukan mulai tahun 2024, dimana sebelumnya Rp.250.000/bulan naik menjadi Rp.400.000/bulan. Saya minta honor ini nantinya disalurkan setiap akhir bulannya bukan tiga bulan sekali seperti yang selama ini dilakukan,” kata Bobby Nasution didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu.
Ribuan pahlawan tanpa tanda jasa itu pun langsung mengucapkan terima kasih kepada menantu Presiden Joko Widodo dalam upacara yang turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua DWP Kota Medan Ny Ismiralda, unsur Forkopimda Kota Medan, Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri, pimpinan perangkat daerah dan camat se Kota Medan serta para kepala sekolah, guru dan akademisi.
Selanjutnya, orang nomor satu di Kota Medan dalam upacara yang mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar” ini, menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dikatakannya, pada tahun pertama Merdeka Belajar, Mendikbudristek menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya.
Mendikbudristek, kata Bobby Nasution, menerapkan Asesmen Nasional agar semua fokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Dimana, imbuhnya, lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid. Lalu di tahun berikutnya, sambungnya, Mendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional, jelasnya, mengukur tujuan perubahan, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan tersebut.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” ungkap Bobby Nasution.
Lebih lanjut, Bobby Nasution menjelaskan, ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang, bilangnya, saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Terobosan besar yang kita lakukan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata,” jelasnya.
Terakhir, Bobby Nasution mengungkapkan, yang juga sangat membahagiakan para guru saat ini sudah semakin dekatnya untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik. Tentunya, hal ini, tuturnya, membuat para guru percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan.
“Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karenanya, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” pungkasnya. (Nurlince)