Secanggang, MEDIASURYA – Penasihat Hukum Fauzi Sibarani, SH MH Geral Siahaan SH MH berangkat Ke Kuala Besar Kecamatan Secanggang, dengan mobil dan menyambung dengan perahu,
Pukul 03.00 WIB Sabtu, (25/5/2024) demi tegaknya supremasi hukum guna menghadiri Ekshumasi (pembongkaran mayat) almarhumah kematian Mihani diduga dibunuh pelaku.

Dokter Forensik Dr H Mistar Ritonga, Sp.F (K) hadir melakukan pembongkaran mayat dan melakukan penelitian secara intensif dan serius bersama Timnya dengan dokter Tobing, dokter Sibarani dan lainnya di pemakaman dusun II Kwala Besar Secanggang Sumut.

Dokter Forensik Dr H Mistar Ritonga, Sp.F (K) saat memberikan keterangan Ekshumasi

Usai Dr H Mistar Ritonga Sp Forensik K hadir melakukan ekshumasi atau pembongkaran mayat, PH Fauzi menuturkan kepada Media ini berharap segera menangkap para pekaku pembunuhan yang melakukan tindak pidana bila ada ditemukan tindak pidananya diminta agar segera didiproses hukum.

“Keberangkatan Mihani dari tempat tinggalnya Kuala Besar Kecamatan Secanggang, berangkat bersama tetangganya Mona Ke Binjai, 23 Maret 2024 lalu, meninggal 24 Maret 2024 sangat membuat keluarga dan warga kampungnya terkejut, awalnya tidak melaporkannya ke Polisi namun akhirnnya mereka mau membuat mau melaporkan ke Polres Binjai karena kejanggalan ditubuh Mihani,”.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Zuhatta Mahadi menyampaikan bahwa 20 hari setelah alm Mihani dikebumikan, keluarga Mihani membuat Laporan ke Polres Binjai karena merasa ada kejanggalan dan mencurigai kematiannya. Dengan agresif kami menerima laporannya 13 April 2024. Kami melakukan penyelidikan sehingga terlaksanalah ekshumasi ini,” ungkapnya.

Kasat menyampaikan setelah pelaksanaan ekshumasi ini akan “Kami sampaikan sesegara mungkin apabila pihak dari Rumah sakit telak mengeluarkan hasil kegiatan Ekshumasi tersebut ,” tuturnya.

Sebelumnya Mihani yang seorang single parent meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun menyisakan kepedihan yang luar biasa. Ibundanya Sabariah yang juga sudah janda karena suaminya meninggal dunia, ini menangis histeris menyambut kedatangan PH Timnya bersama media.

Sebelumnya Tim Personil Polres Binjai bersama Aiptu Bambang mewakili Kapolres Binjai hadir sekitar pukul 09.08. WIB diiringi kemudian Dr H Mistar Ritonga Sp Forensik K akhirnya hadir langsung menuju tempat pemakaman Mihani melakukan pembongkaran mayat almarhun Mihani dari makamnya di kampung halamannya, didampingi 11 Dokter muda lelaki dan 6 dokter muda perempuan dari foerensik RS Bhayangkara Polda Sumut didampingi Personil Polres Binjai.

Kemudian Keluarga Siti Khadijah Tante Mihani, Atoknya dan Pak Tuanya, Kades dan Kadus, ratusan masyarakat, dan anak-anak hadir menyaksikan ekshumasi Mihani yang berlangsung lancar dalam cuaca baik.

Saat pelaksananaan pembongkaran keluarga dan ibu Mihani alm terlihat menangis histeris memeluk awak media ini, meminta agar ditegakkan hukum terhadap pelaku tindak pidana seadil-adilnya. Tapi saat ditanyai Media ini Kades sepertinya tidak mau memberikan tanggapan dan respon bahkan saat ditanyai namanya tidak mau menjawab.

PH Fauzi menyampaikan, berharap adanya gelar Ekshumasi ini akan ada titik terang sehingga para pelaku bisa ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan segera oleh Polres Binjai, guna penegakan supremasi hukum yang pasti bagi keluarga,” tuturnya

PH Fauzi menjelaskan lagi, kehadiran dokter forensik akan menenangkan Ibu Sabaria yang terus mengharapkan keadilan.

Kita percaya dan terus berdoa kepada Tuhan agar Dokter Forensik dan Timnya bersikap netral sehingga terungkap kejujuran dan keadilan.

Sebelumnya adanya kecurigaan dan kejanggalan ditubuh Mihani terdapat luka di kepala, lengan, dada lebam membiru, jari jempol dan dua kuku jari kaki lepas, selain itu diduga Mihani dibawa naik becak namun diduga sudah tewas diangkut naik becak ke salah satu hotel di Binjai, kemudian info di media over dosis. Selain itu awalnya Alm Mihani memakai T Shirt berangkat dari rumah tetapi setelah meninggal Alm mihani memakai daster. Dari sinilah Keluarga semakin curiga dengan kematian Almarhum.

Sementara Geral Siahaan berharap tegaknya supremasi hukum tidak diperlambat. “Kita akan terus berjuang sehingga tidak ada lagi korban-korban Mihani yang lain.” ungkap PH Geral Siahaan.(Nurlince Hutabarat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *