Medan, MEDIA SURYA – Kehadiran bank sampah dengan fungsi reduce (mengurangi), reuse (menggunakan ulang), recyle (mendaur ulang) atau 3R diharapkan dapat semakin meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan sistem konversi dari sampah menjadi sumber pendapatan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakota Medan, Agus Suriyono, pada kegiatan Pemantapan Fungsi Bank Sampah di Kota Medan, Senin (20/3) di Hotel Swiss Belinn.
“Keberadaan bank sampah ini sangat membantu pemerintah dalam mengolah sampah yang adi Medan, khususnya sampah rumah tangga, seperti plastik, kertas, dan lainnya. Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang terbesar jumlah sampah di Kota Medan,” ucap Agus.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Medan dan dihadiri oleh para pengelola bank sampah dan pihak sekolah itu, Agus mengatakan, fungsi reduce, reuse, dan recyle yang menjadi pokok utama kehadiran hendaknya terus menjadi acuan bank sampah.
“Fungsi bank sampah di Medan dapat kami katanya sudah berjalan dengan baik, salah satunya melalui Bank Sampah Induk (BSI) Sicanang,” ujarnya.
Agus memaparkan, berdasarkan sistem informasi pengelolaan sampah nasional, sepanjang tahun 2022 sebanyak 2.920 ton sampah masuk ke BSI Sicanang dan seluruh sampah itu dapat diolah dengan baik,” ungkap Agus.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Medan Suti Saidah Nasution, perwakilan Bank Sampah Induk New Normal Yasra, dan pihak PT Cipta Medan Lestari Cristella Suwongso.