Medan, Media Surya – Pemko Medan berencana akan merotasi masyarakat penerima bantuan sosial secara bergantian setiap tahunnya. Hal itu dilakukan agar seluruh warga yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara bergilir akan mendapatkan bantuan. Dengan demikian bantuan sosial yang diberikan pemerintah dapat dirasakan secara merata.
Rencana ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menjawab keluhan Nek Fatimah Lubis, warga Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota dalam Pengajian Akbar Kecamatan Medan Kota dan Medan Maimun di pelataran Masjid Muslimin Jalan H Bahrum Jamil, Kamis (11/1),
Dihadapan ratusan warga yang hadir, Bobby Nasution mengungkapkan, berdasarkan informasi, jumlah DTKS saat ini lebih dari 200.000 orang dari 2,5 juta jiwa jumlah total penduduk Kota Medan. Namun, jelasnya, baru 65.000 orang yang baru bisa dibantu pemerintah.
“Tentunya warga yang tidak mendapatkan bantuan, mereka pastinya bertanya-tanya, mengapa tidak dapat. Oleh karenanya kami berencana agar bantuan yang diberikan itu dilakukan secara bergilir (rotasi),” kata Bobby Nasution.
Bantuan secara bergilir ini, jelas Bobby Nasution, diumpamakannya jumlah warga di satu kelurahan yang terdata harus dibantu 100 orang. Namun bantuan yang bisa diberikan berdasarkan kemampuan pemerintah, imbuhnya, hanya untuk 20 orang.
Maka, bilang Bobby Nasution, tahun berikutnya bantuan dirotasi dan diberikan kepada warga lainnya yang belum mendapatkan bantuan sehingga seluruh warga yang terdata di kelurahan itu mendapatkan bantuan.
“Bantuan secara bergilir ini telah saya mulai di Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan di akhir tahun lalu dan berhasil. Untuk tahun ini bantuan akan diberikan kepada warga yang belum mendapatkan bantuan. Artinya, Kelurahan Sicanang menjadi contoh untuk diterapkan di kelurahan lainnya di kota Medan. Kalau kita buat seperti ini, apakah ibu-ibu setuju atau tidak?” tanyanya.
Warga yang didominasi kaum ibu itu pun langsung menjawab serentak setuju.
Bobby Nasution pun tersenyum mendengar jawaban tersebut. Selanjutnya, menantu Presiden Joko Widodo ini menyampaikan, Pemko Medan juga akan melakukan evaluasi terhadap warga yang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Orang nomor satu di Pemko Medan ini pun meyakini, diantara warga yang telah menerima bantuan tersebut pasti ada ekonominya yang berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian bantuan yang akan diterima nantinya akan berbeda dan tidak lagi termasuk dalam DTKS.
“Mereka nanti kita beri bantuan untuk usaha, baik itu modal maupun peralatan usaha. Mohon doa seluruh warga kota Medan agar program ini dapat masif kita lakukan di seluruh wilayah,” ungkapnya.
Dalam pengajian akbar yang turut dihadiri alim ulama, tokoh masyarakat, sejumlah pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan serta camat tersebut, Bobby Nasution selanjutnya juga mengharapkan doa dan dukungannya agar seluruh program pembangunan yang dilakukan Pemko Medan dapat tuntas di tahun 2024.
“Tepatnya, Desember 2024 ini masa jabatan saya selaku Wali Kota Medan dan Pak H Aulia Rachman selaku Wakil Wali Kota akan berakhir. Untuk itu seluruh program pembangunan akan kami selesaikan semua sehingga seluruh masyarakat merasakan manfaatnya, ” ungkapnya.