Medan, MEDIA SURYA – Warga setia Budi resah dengan aksi ricuh yang kerap dilakukan Oknum Mahasiswa UNIKA. Tak hanya perkelahian antar Mahasiswa saja, Aksi Demo dan Bakar ban di Jalan Umum pun sangat menggangu Aktifitas warga yang hendak melintas. Akan hal itu, warga minta Rektor UNIKA menindak tegas bagi setiap mahasiswanya yang masih saja melakukan perkelahian dan aksi demo di pinggir Jalan.
“Mereka itu mahasiswa bukan preman, mereka itu mencari ilmu bukan membuat onar,” pungkas warga yang tak mau disebut namanya itu, Jumat (15/12/23)
Warga Setia Budi Menuntut Tindakan Tegas dari Rektor UNIKA Atas Aksi Mahasiswa yang Mengganggu Aktifitas Warga
Kondisi di kawasan Setia Budi, Medan, belakangan ini semakin memanas akibat aksi ricuh yang kerap dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Katolik (UNIKA). Tak hanya merugikan dan mempermalukan kampusnya sendiri, tetapi aksi-aksi ini juga sangat mengganggu aktifitas warga sekitar.
Warga Setia Budi sendiri sudah tidak sabar lagi dengan tingkah laku para mahasiswa yang terus melakukan perkelahian dan aksi demo di pinggir jalan. Mereka tidak ingin kehidupan kesehariannya terganggu karena ulah orang-orang yang seharusnya mencari ilmu di perguruan tinggi.
“Kami sebagai warga Setia Budi sudah merasa terganggu dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa UNIKA. Kami minta kepada Rektor UNIKA untuk menindak tegas setiap mahasiswanya yang masih saja membuat onar di pinggir jalan dan meresahkan masyarakat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Aksi ricuh dan perkelahian antar mahasiswa memang kerap terjadi di kawasan ini. Bahkan, beberapa waktu lalu, sekelompok mahasiswa dari UNIKA sempat membakar ban di jalan umum, menyebabkan kemacetan yang parah dan membuat aktivitas warga sekitar terganggu.
“Sudah banyak kesempatan yang diberikan oleh masyarakat dan pihak keamanan, tetapi mereka tetap tidak mengindahkan dan terus melakukan aksi-aksi yang merugikan banyak orang. Kami minta Rektor UNIKA untuk bertanggung jawab dan menindak tegas mahasiswanya yang melakukan pelanggaran,” tambahnya.
Meskipun telah menjadi mahasiswa, tetapi mereka tetap harus menghormati hak-hak dan kepentingan masyarakat sekitar. Tidak boleh ada sikap yang merugikan atau meresahkan masyarakat, apalagi melakukan perbuatan kriminal seperti bakar ban di jalan umum.
Beberapa waktu lalu, seorang warga setempat sempat mengabadikan aksi bakar ban yang dilakukan oleh mahasiswa UNIKA dan mengunggahnya ke media sosial. Video tersebut kemudian menjadi viral dan menimbulkan kecaman dari berbagai pihak terhadap para pelaku.
“Kami juga tidak ingin kampus UNIKA mendapat citra buruk akibat ulah sebagian kecil mahasiswanya yang tidak bertanggung jawab. Kami harap Rektor dapat mengambil tindakan yang tegas untuk menjaga nama baik kampus,” imbuh warga lainnya.
Sudah seharusnya mahasiswa, yang merupakan generasi penerus bangsa, menjadi contoh yang baik dan teladan bagi masyarakat. Bukan malah melakukan aksi-aksi yang merusak dan merugikan orang lain.
Sebagai lembaga pendidikan, Rektor UNIKA juga harus bertindak dan memberikan sanksi yang tegas kepada mahasiswanya yang melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Mereka harus dipertanggungjawabkan atas tindakan yang mereka lakukan.
Warga Setia Budi juga menegaskan bahwa mereka tidak ingin kedamaian dan ketertiban di lingkungan mereka terusik oleh ulah mahasiswa yang semestinya berada di bawah bimbingan dan pengawasan dari pihak kampus.
“Apa yang dilakukan oleh mereka adalah hal yang tidak patut dilakukan oleh mahasiswa, yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat,” ucap seorang warga.
Masyarakat tentu berharap agar pihak kampus dan pemerintah dapat bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Aksi yang merusak dan merugikan orang lain harus dihentikan dan tidak boleh dibiarkan terus berlanjut.
Kehidupan warga Setia Budi tidak boleh terusik hanya karena ulah segelintir mahasiswa yang tidak bertanggung jawab. Mereka harus belajar berperilaku baik dan menghormati hak-hak orang lain serta menjaga nama baik kampus mereka. Jangan sampai sebuah institusi pendidikan hancur hanya karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. (Gung)