Warga Minta Pemko Jakarta Utara dan Pemprov DKI Jakarta Tutup Permanen THM Sajem dan Kojem
Jakarta, MEDIA SURYA – Maraknya Tempat Hiburan Malam (THM) ( Cafe – Cafe) Kojem dan Sajem serta panti disoal warga Kecamatan Cilincing.
Kata warga, Gemerlapnya Tempat Hiburan Malam yang dihiasi lampu kelap kelip dan dilengkapi para Cewek cantik, membuat para hidung belang memenuhi pinggiran ibu kota Jakarta tepatnya di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara.
Hal ini tentu saja membuat warga heran, pasalnya dari data yang diterima warga, diduga bangunan Sajem dan Kojem merupakan cafe yang tidak memilik Ijin Tinggal dan Ijin Usaha.
“Bangunan berjejer disepanjang Jalan inspeksi Cakung Drain Cilincing berdiri diatas tanah Sudin Tata Air Pemprov Jakarta Utara. Kini, hal ini tentu saja membutuhkan penanganan serius oleh Pemprov Jakarta Utara dikarena selama ini penindakan yang dilakukan oleh Satpol PP dan Tiga Pilar terkesan hanya pencitraan,” kata Warga.
Setiap ada penertiban dari satpol PP dan 3 pilar, seperti selalu ada bocoran karena Cafe ditutup sementara. Namun berselang beberapa hari, tempat hiburan Cafe Cafe Sajem dan kojem buka kembali.
Pantauan di lapangan, terlihat pada Sabtu (05/08/2023) malam, tampak semua kafe remang-remang di THM Sajem masih buka dihiasi dengan lampu kelap-kelip yang menyala. Suara alunan musik yang kencang juga terdengar mengiringi para biduan yang menyanyi. Para wanita penghibur juga duduk mangkal berderet di depan kafe remang-remang tersebut.
Akan hal ini, warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya meminta agar Pemda DKI dan Pemkot Jakut dan TNI/POLRI (Tiga Pilar) menutup permanen kafe remang-remang THM Sajem dan kojem di Jalan Inspeksi Cakung Drain ini.
“Saya merasa resah dan merasa keberatan dengan masih adanya sejumlah kafe remang-remang Sajem, kojem ini penyakit masyarakat. Malah setiap malam beroperasi, berpakaian vulgar pakai celana pendek, tolong Tiga Pilar diperhatikan,” ungkap warga tersebut.
Atas hal ini, lanjutnya, dia menilai petugas aparat Tiga Pilar terkesan tebang pilih karena melakukan penindakan terhadap lokalisasi THM Sajem kojem dibiarkan seperti tidak ada pengawasan dari petugas.
“THM Sajem kojem harus ditutup permanen guna mencegah munculnya lokalisasi serupa. Tempat seperti ini bisa memicu tindakan kriminal seperti pemerkosaan. Jangan sampai ada korban dulu,” desak warga. (Nardo)