KPK Sumut Minta Gubsu Beri Rekomnendasi Penutupan RSU****
Medan, – Koalisi Peduli Kesehatan (KPK) Sumatera Utara (SUMUT) menggelar aksi unjuk rasa di Depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (25/7/23). Dalam orasinya, Kordinator Aksi Adrew Amanah Carnegie Hasibuan dan Kordinator Lapangan, Tantawi Parapat bersama puluhan massa lainnya meminta Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahamayadi untuk agar turut memberi rekomendasi penutupan Rumah Sakit Umum **** yang diduga telah melakukan Malpraktik dan diduga telah melakukan suap menyuap dalam kerjasama dengan RS ** di Sumatera Utara.
Tak hanya kepada Gubernur Sumatera Utara, KPK Sumut dalam aksinya juga meminta agar Kepolisian Sumatera Utara segera melakukan penyelidikan sampai penyidikan dan menetapkan tersangka dalam kasus ini, sesuai dengan Laporan HSS Anggota Personil Kodam I/BB dengan No LP : STTLP/B/840/VII/2023/SPKT/ Polda Sumatera Utara pada Sabtu (15/7).
KPK menyebut bahwa pihaknya menduga telah terjadi Malpraktik yang dilakukan RSU **** yaitu Dokter HP dan perawatnya terhadap seorang anak usia 6 Tahun dalan operasi tulang akibat jatuh pada tanggap 18 mei 2023. Dimana, Urat nadi tangan anak tersebut terpotong, dan diduga sengaja melakukan pembiaran terhadap ank pasca operasi tangan pasien agar terjadian pembusukan yang bertujuan menghilangkan jejak jaringan urat tangan yang terpotong.
Atas jawaban yang diberikan petugas, KPK Sumut menyatakan bahwa jawaban petugas medis kurang masuk akal dan terkesan dibuat – buat. Selain itu penolakan perawat untuk membuka perban agar dapat dilihat orang tua Anak juga memperkuat dugaan tersebut.
Disamping itu, dalam keterangnnya, KPK Sumut juga menduga telah terjadi persekongkolan jahat sesama tenaga Medis RSU **** kepada Pasien. Hal itu sesuai dengan pengakuan orangtua korban yang mengatakan bahwa pihak RS terkesan ngotot meminta agar Foto dan Dokumentasi yang diambil pada setiap proses penting selama di RS untuk dihapus. (Red)