Medan, Media Surya News – Masyarakat di Desa Hutabaringin, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sempat geger.
Hal ini terkait dengan adanya temuan parasit di perut dua jenis ikan, yakni ikan sulum dan ikan aporas.
Kedua jenis ikan itu banyak terdapat di Sungai Batang Gadis yang melintasi Desa Hutabaringin.
Baik ikan sulum maupun aporas dan ikan lainnya di Sungai Batang Gadis memang telah dikonsumsi sejak lama oleh warga setempat.
Baca juga:Ada Parasit, Warga Kotanopan Cemas Bila Konsumsi Dua Jenis Ikan Ini
Analis akuakultur dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumut, Widodo SPi, kepada para wartawan, Rabu (8/3/2023), mengakui adanya kegegeran tersebut.
Kata dia, ada sebuah tim yang telah dikirim dari kota Medan ke Desa Hutabaringin untuk mengambil sampel beragam jenis ikan, termasuk ikan sulum dan aporas.
Sampel itu, kata Widodo, untuk memastikan ikan mana saja yang terkena parasit selain ikan sulum dan aporas.
Kata dia, tim itu terdiri dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Medan I.
Baca juga:Wagub Musa Rajeckshah Meresmikan Bimtek Bikopra Sumut 2023 yang Digelar Aspek-PIR dan BPDPKS
“Serta sejumlah ahli dari Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP,” kata Widodo.
Pria yang akrab disapa Dodo ini kemudian menyebutkan Tim DKP Sumut dan pihak KKP turun langsung ke lokasi pada tanggal 7 Maret 2023 lalu.
“Dari pengecekan di lapangan diketahui bahwa benar telah ditemukan adanya parasit di dua ikan tersebut,” kata Dodo.
Kata dia, tim gabungan yang turun ke Sungai Batang Gadis benar-benar ahli di bidangnya, seperti Sahala Sianturi dari BKIPM Medan I.
Baca juga:Pria Ini Berani Bocorkan Rahasia Cara Jitu Dapat Cuan dari Saham
Lalu, M. Farid Hakim SPi selaku Kepala BPMHP DKP Sumut, dirinya sendiri, Kadis Perikanan Madina Syafruddin.
“Juga ikut serta Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Naswan Efendi Lubis dan Kabid Perikanan Tangkap Ali Bafiah,” ujar Dodo.
Dodo mengatakan, dari hasil penelitian ke Sungai Batang Gadis ditegaskan bahwa kedua ikan itu masih layak untuk dikonsumsi.
Kata dia, tim telah mengambil sampel ikan jenis ikan sulum dan aporas di daerah yang diduga terkena penyakit tersebut.
Baca juga:Warga Mulai Sadar, DJP Sumut I Dapat 17,3 Persen dari Target Pajak
“Dari sekian banyak ikan sampel memang ditemukan adanya penyakit tersebut,” kata Widodo.
Ia bilang, secara visual terlihat bentuk parasit itu adalah berkaki banyak dan berada di dalam usus ikan.
Kata dia, ada ciri-ciri yang terlihat jika ikan sudah terserang parasit tersebut seperti ikan bertelur serta anus kemerahan.
“Untuk sementara parasit ini diduga jenis crustacea seperti rexanella sp, aega sp, dan nerocilla sp,” kata dia.
Baca juga:Kembali ke Jakarta, Posisi Yusup OJK KR 5 Ansori Digantikan Bambang Mukti Riyadi
Nah, untuk lebih memastikan lagi jenis parasit tersebut, pihaknya telah membawa sampel ikan, air serta lumpur yang berisi kandungan tanah dan pasir dasar sungai Batang Gadis.
Tujuannya, kata Widodo, adalah untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
ikan yang terserang parasit tersebut.
Ia menyebutkan, ikan tersebut masih layak untuk dikonsumsi. Namun, ujarnya, jika akan dikonsumsi, maka ikan wajib disiangi.
“Yaitu dibersihkan di area insang dan isi perutnya, dicuci dengan menggunakan air mengalir, serta dimasak dengan benar benar matang,” kata Widodo.
Baca juga:Waspada! Ini Daftar Terbaru 50 Pinjol Ilegal yang Diblokir OJK
Untuk selanjutnya, kata Widodo, sampel yang dibawa ke laboratorium akan diuji serta hasilnya akan diinformasikan kemudian.
“Semuanya berharap fenomena penyakit yang saat ini mewabah, tidak menyebar luas ke daerah lain. Kami berharap hal ini bersifat sementara dan tidak berlanjut,” tegas Widodo (rik)
[…] Baca juga:Ini Ciri dan Cara Memasak Ikan Berparasit dari Sungai Batang Gadis […]