MEDAN, MEDIA SURYA News – Sebagai upaya mendukung produk UKM agar dapat naik kelas dan go Eksport sebagaimana visi misi Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan Pelatihan produk UKM yang layak untuk diekspor, di Hotel Putra Mulia, Selasa (28/2).
Pelatihan ini diikuti sebanyak 200 orang peserta yang merupakan pelaku-pelaku UKM binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan Benny Iskandar Nasution mengatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution menginginkan agar para pelaku UMKM yang ada di Kota Medan dapat naik kelas salah satunya dengan cara terdaftar dalam e-katalog lokal Pemko Medan sehingga produk-produk yang dihasilkan dapat dipergunakan oleh Pemko Medan.
“Belanja Pemko Medan saat ini harus menggunakan e-katalog lokal Pemko Medan, jadi apabila produk UMKM tersebut terdaftar di e-Katalog Pemko Medan maka produknya akan bisa dibeli oleh Pemko Medan. untuk saat ini pendaftaran masih dibuka sehingga diharapkan semakin banyak pelaku UMKM yang produknya terdaftar di e-katalog lokal Pemko Medan,” kata Benny Iskandar Nasution.
Tidak hanya sekedar menaikan kelas produk UMKM, di tahun 2023 ini Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mendorong agar produk UKM kota Medan dapat segera go eksport, oleh karena itu Benny Iskandar Nasution mengatakan akan terus berupaya agar bagaimana produk yang dihasil UKM Kota Medan ini diminati oleh negara lain.
“Untuk itu dalam pelatihan ini kita menghadirkan sejumlah narasumber yang dapat membantu UKM kita go eksport, sebab kami melihat produk yang dihasilkan UKM kita dari segi kualitas sudah bagus hanya tinggal kuantitasnya saja. Makanya itu kita juga hadirkan dalam pelatihan ini pihak Bank untuk membantu permodalanya,” ujar Benny Iskandar Nasution.
Diharapkan melalui FGD dan pelatihan ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pelaku UKM agar dapat menembus pasar ekspor.
“Dari kegiatan ini kita berharap dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada pelaku UKM kita agar dapat menembus pasar ekspor, jadi nanti bisa ditanyakan bagaimana syarat ekspor, apa saja kendala dan kemudahan yang akan dihadapi serta bagaimana cara pembayaran keuangannya,” pungkasnya.
Sementara itu Ida Ermayeni salah satu peserta yang mengikuti FGD dan pelatihan ini mengaku kegiatan ini sangat bagus dalam mengembangkan produk UKM, sebab produk-produk UKM terus berinovasi dan berkualitas sehingga apabila ingin naik kelas maka harus dipasarkan keluar negeri.
“Jika ingin produk kita naik kelas maka Pemerintah harus membantu memasarkan produk kita keluar negeri sambil juga harus memperhatikan peningkatan pasar domestik kita,” kata Ida Ermayeni yang memiliki produk berupa syrup dari buah jeruk kasturi.
Ida Ermayeni pun berharap melalui FGD dan pelatihan ini produk-produk yang dihasilkan menjadi produk ekspor sehingga mampu meningkatkan omzet penjualan.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota Medan yang sudah menggelar kegiatan ini, saya berharap Pemerintah tetap fokus membina pelaku UKM sehingga memang produk-produk yang berkualitas lah yang diekspor,” harap Ida Ermayeni.
Hal senada juga disampaikan oleh Fahrul Rozi yang juga mengapresiasi dengan adanya kegiatan FGD dan pelatihan produk UKM yang layak untuk diekspor. Menurutnya kegiatan ini memberikan pemahaman kepada para pelaku UKM bagaimana cara mengekspor produk ke luar negeri.
“Melalui FGD dan pelatihan ini kami bisa mengetahui syarat dan dokumen apa saja yang dapat dipersiapkan untuk ke negara tujuan ekspor,” kata Fahrul Rozi yang selama ini membuat produk tepung daun kelor.
Kedepanya Fahrul Rozi juga berharap Pemko Medan dapat menyediakan clinic export agar UKM yang ingin mengekspor barangnya dapat mengetahui apa saja syarat yang diperlukan.
“Kalau bisa ke depannya ada clinic eksport agar kami dapat mengetahui dengan mudah syarat untuk melakukan ekspor barang ke luar negeri, dan saya berharap juga adanya sinkronisasi antar instansi Pemerintah yang memudahkan setiap pengurusan izin eksport,” harap Fahrul Rozi. (*/ir)